(Dipungut dari tulisan Hikmat Darmawan di sini)
Eko ini unik, karena di dalam dirinya terdapat multiperan senirupawan. Seolah ada 3 atau 4 Eko Nugroho. Yang pertama, Eko Nugroho sang pelukis. Dalam peran ini, kiprahnya telah melanglang ke Belanda, Jepang, Singapura, dan Malaysia. Sebagai pelukis, ia menggunakan media-media alternatif. Tapi yang sangat menonjol adalah kecenderungannya yang kuat untuk mengapropriasi (meminjam) bentuk-bentuk visual yang akrab dalam komik (misalnya, idiom Petruk dari komik karya Tatang S.) atau seni visual rakyat lainnya (misalnya, stiker di angkot).
Dalam karya-karya lukisnya, Eko bak sebuah bubu bagi carut-marut aneka-referensi-visual yang kita temui sehari-hari di jalanan. Aneka-referensi-visual itu ‘meledak’ menjadi sebuah dunia yang aneh dan sureal, dan sepertinya tak cukup ditampung oleh hanya sehelai kanvas biasa. Itulah mengapa medium lukisannya bisa berupa kain, papan, bahkan medium multimedia seperti televisi dan animasi. (more…)